Triduum Hari Kedua 150 Tahun SVD, Renungan Tekankan Kesaksian Iman
- seminaritinggileda
- 5 days ago
- 2 min read

Suasana hening dan penuh khidmat menyertai Triduum hari kedua perayaan 150 tahun Serikat Sabda Allah di Kapela Agung Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Sabtu (6/9/2025) sore. Liturgi ditanggung oleh frater-frater dari Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, dengan Frater Risen Ronaldo memimpin jalannya ibadat.
Baca juga:
Triduum ini, seperti hari sebelumnya, dihadiri oleh seluruh anggota komunitas Seminari Tinggi Ledalero, para suster SSpS, para frater dari Ritapiret, serta umat awam. Suasana hening dan khidmat menyelimuti Kapela Agung sejak awal ibadat hingga akhir.
Dalam renungannya, Frater Risen menyoroti ungkapan Yesus dalam Injil Yohanes: “Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.” Menurutnya, kesaksian iman seorang murid Kristus hanya mungkin benar jika berakar pada dua hal pokok: kesadaran akan asal-usulnya dari Sang Sabda, dan arah hidup yang dituju bersama-Nya.
Baca juga:
“Jika ungkapan ini terus menggema di dalam batin kita, kita sebetulnya sedang masuk dalam ruang pemurnian: pemurnian iman, pemurnian harapan, dan pemurnian kasih,” ujarnya.
Frater Risen kemudian menguraikan dua kunci kesaksian yang lahir dari sabda Yesus itu. Pertama adalah keintiman dengan Sang Sabda. Ia menekankan pentingnya doa sebagai ruang bercakap-cakap dengan Tuhan, bukan dengan seorang asing, melainkan dengan Dia yang dekat. “Tidak ada seorang pun yang bertahan dalam kesaksian kecuali cinta Kristus bersemayam di dalam hatinya,” tegasnya.

Ia juga mengutip pesan Paus Leo XIV kepada para seminaris pada Yubileum Seminaris, 24 Juni 2025: “Semenaris, hari ini Anda bukan hanya peziarah, tetapi juga saksi harapan… Tuhan berbicara di hati, dan kita harus belajar untuk mendengarkan Dia. Kamu dipanggil untuk mencintai dengan hati Kristus.”
Kunci kedua, lanjut Frater Risen, adalah kesaksian melalui identitas. “Kesaksian yang utuh adalah ketika yang luar menjadi pancaran dari yang dalam, suatu kesaksian yang suci, hidup, baik, benar, dan indah,” katanya. Dengan identitas itu, para pengikut Kristus dipanggil untuk menyembuhkan luka-luka, khususnya mereka yang rapuh, lemah, dan terpinggirkan.
Ia juga mengingatkan kembali ajakan Paus Fransiskus pada pembukaan Tahun Yubileum 2025, agar umat menjadikan momen suci itu sebagai kesempatan untuk berbagi kepada yang berkekurangan dan menemukan makna hidup dalam persaudaraan.
Menutup renungannya, Frater Risen mengutip kata-kata inspiratif St. Arnoldus Janssen: “Karya besar Tuhan selalu dimulai dari hal-hal kecil, dari sebutir benih yang ditabur dengan cinta, tumbuhlah pohon yang meneduhkan dunia.” Ia menegaskan, Serikat Sabda Allah adalah salah satu pohon itu, yang telah memberi keteduhan rohani bagi banyak bangsa, termasuk tanah Flores.
Triduum hari kedua ini kembali meneguhkan semangat seluruh komunitas bahwa misi SVD lahir dari keintiman bersama Sang Sabda, dan hanya dengan berjalan bersama Kristus, terang Injil dapat terus bersinar di dunia.*
*Fr. Febry Suryanto, SVD