Para Frater dan Bruder Wisma Arnoldus Nitapleat Bermisi di Paroki Santa Maria Immakulata Lela
- seminaritinggileda
- 2 days ago
- 2 min read

Sabtu–Minggu, 18–19 Oktober 2025, para frater dan bruder dari Wisma Arnoldus Janssen Nitapleat mengadakan kegiatan Minggu Misi di Paroki Santa Maria Immakulata Lela. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero yang selalu mengutus para frater untuk terjun langsung ke tengah umat sebagai bentuk latihan dan pembinaan misioner.
Minggu Misi menjadi kesempatan berharga bagi para calon misionaris muda Serikat Sabda Allah (SVD) untuk belajar hidup bersama umat dan mengalami secara langsung dinamika karya pastoral di medan misi.
Baca juga:
Pengalaman misi kali ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi ke-33 frater dan bruder dari Wisma Arnoldus Nitapleat. Pada Sabtu sore, 18 Oktober, dengan menggunakan truk bak terbuka, mereka berangkat menuju Paroki Lela di tengah hujan lebat. Meski tanpa jas hujan, mereka tetap bersemangat dan tiba dengan selamat di Lela. Rasa dingin yang menusuk segera sirna saat mereka disambut hangat oleh pastor paroki yang diwakili oleh pastor rekan serta segenap anggota dewan paroki.
“Pengalaman hari ini mungkin tidak sebanding dengan perjuangan para pendahulu SVD, tetapi apa yang kami alami hari ini sungguh berarti bagi perjalanan panggilan kami,” ungkap Fr. Fian Sangguk, SVD, sambil menikmati segelas kopi hangat yang disiapkan oleh umat.
Setelah acara penyambutan, para frater dan bruder dibagi ke dalam tujuh lingkungan di stasi pusat Paroki Lela. Di setiap lingkungan, mereka tinggal di rumah-rumah umat yang telah disiapkan sebelumnya. Selama sehari penuh di Lela, mereka turut merasakan kehidupan umat paroki, mengikuti ritme harian dan mengalami suka duka yang dijalani umat setempat.
Beragam kegiatan dijalankan selama berada di paroki, mulai dari katekese, doa rosario bersama, hingga animasi misi yang berpuncak pada koor dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Misi Sedunia pada 19 Oktober 2025. Umat memberikan banyak apresiasi kepada para frater dan bruder karena lantunan lagu-lagu koor yang indah dan penuh semangat.
Dalam sambutannya mewakili unit, Fr. Randy Laja, SVD, menyampaikan bahwa kehadiran para frater dan bruder di Paroki Lela merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap karya besar para pendahulu SVD. “Lela memiliki kenangan tersendiri bagi putra dan putri Arnoldus Janssen,” tegasnya.
Pengalaman tinggal di tengah umat menjadi pelajaran berharga bagi para calon misionaris muda. “Pengalaman yang kami rasakan di Lela adalah gambaran nyata tentang apa yang akan kami hadapi di tanah misi nanti,” ujar Br. Ito, SVD, satu-satunya bruder di Wisma Arnoldus, penuh semangat.
Baca juga:
Bagi para frater dan bruder, dua hari di Paroki Lela bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan pengalaman rohani dan pastoral yang mendalam. Ada sejuta kisah, tawa, dan kehangatan yang membuat mereka betah berada di tengah umat. Namun, waktu perpisahan akhirnya tiba.
Pada Minggu sore, 19 Oktober 2025, mereka harus kembali ke Ledalero. Dalam perjalanan pulang, hujan deras, angin kencang, dan kilatan petir mewarnai malam. Meski lelah, semangat mereka tetap menyala.
Sekitar pukul 18.45 WITA, rombongan tiba kembali di Wisma Arnoldus Nitapleat dengan selamat. Hati mereka penuh syukur, membawa pulang kenangan indah dan pengalaman iman yang tak akan terlupakan.
“Kami kembali ke rumah, tetapi wajah dan senyum umat Paroki Lela akan selalu terlukis dalam ingatan kami,” tutur salah satu frater sesampainya di Wisma.*
*Fr. Afri Juang, SVD
Comments