top of page

Rabu Abu, Pemilu, dan Valentine Day Bersatu: Momen Langka

Updated: Feb 28

Ledalero - 14 Februari 2024 merupakan salah satu hari yang istimewa untuk umat Katolik dan masyarakat Indonesia. Sebab, pada hari itu, perayaan Rabu Abu untuk umat Katolik, Pemilihan Umum (Pemilu), dan Valentine Day bersatu dan dirayakan sekaligus oleh masyarakat Indonesia. Persatuan beberapa peristiwa penting itu merupakan momen langka karena baru terjadi di Indonesia. Tentunya, momen langka ini dirayakan juga oleh masyarakat Indonesia diaspora yang beragama Katolik di seluruh dunia.


Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Sedang Merayakan Misa Rabu Abu di Kapela Agung Ledalero.

Demikian juga dengan komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Diawali dengan perayaan Rabu Abu, komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero dibagi ke dalam beberapa tempat, antara lain Unit Yosef Freinademetz, Unit Agustinus, Unit Efrata Gere, Unit Rafael, dan Unit Arnoldus Janssen merayakannya di unit masing-masing, sedangkan Unit Fransiskus Xaverius, Unit Gabriel, Unit Mikael, Unit Helena, dan Unit Paulus merayakannya di Kapela Agung Ledalero. Tak lupa pula, para konfrater di Biara Simeon merayakannya di Kapela Biara Simeon.



Perayaan Rabu Abu di Kapela Agung Ledalero dipimpin oleh Pater Laurensius Ansel W. Woda, SVD. Dalam khotbah, Pater Laurens Woda, SVD mengatakan, masa prapaskah merupakan momen untuk fokus berziarah ke dalam diri, supaya setiap orang mampu melihat kerapuhan manusiawi dan kerahiman Tuhan.


Pater Laurens Woda, SVD Sedang Berkhotbah di Depan Para Frater dan Umat yang Hadir di Kapela Agung Ledalero.

“Oleh karena itu, ada 3 (tiga) pesan perayaan Rabu Abu. Pertama, untuk merefleksikan kedangkalan spiritual kita. Dalam hal ini, kita berusaha melihat kerapuhan diri kita. Selama ini kita menjauh dari Tuhan. Kita hanya hadir secara fisik saat berdoa di gereja atau kapela. Maka, dalam masa prapaskah, kita harus berbalik kepada Tuhan. Kedua, untuk merenungkan kesalehan rohani yang berlebihan atau kegenitan spiritual. Dalam hal ini, kita berusaha melihat hal-hal rohani yang dipamerkan. Artinya, kadangkala kita melaksanakan rutinitas rohani untuk dilihat oleh orang lain. Padahal, kesalehan rohani itu mesti muncul dari ketulusan hati kita. Ketiga, untuk merasakan kerahiman Tuhan. Dalam hal ini, kita hendak menyelami Tuhan Yang Maharahim. Maka, hal yang dibutuhkan dari kita ialah kerendahan hati untuk kembali kepada-Nya dan merasakan kerahiman-Nya,” tutur Pater Laurens Woda, SVD., Prefek Unit Helena.



Selepas perayaan Rabu Rabu, komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero berpartisipasi dalam pesta demokrasi, yaitu Pemilu. Para konfrater Unit Paulus dan sebagian dari para frater mencoblos di Aula St. Thomas Aquinas Ledalero. Namun, sebagian besar dari para frater Seminari Tinggi Ledalero mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di luar komunitas, seperti di Lela, Nita Tebuk, Nangablo, Lusitada, Tilang, Bloro, Koting B, Koting C, Ribang, Takaplager, Nitakloang, Ladogahar, dan Nilo.


Para Frater Unit Fransiskus Xaverius Ledalero sedang Menunggu Jadwal Pencoblosan dengan Masyarakat Pemilih di Salah Satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Karena berstatus sebagai Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), semua frater mencoblos pada pukul 12.00 sampai pukul 15.00 sesudah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) telah mencoblos. Semua pastor, bruder, dan frater Seminari Tinggi Ledalero mencoblos sesuai dengan pilihannya masing-masing.


Malangnya, Valentine Day tidak dirayakan dengan meriah oleh para frater dan bruder Seminari Tinggi Ledalero. Sebab, semua frater dan bruder sudah lelah dan letih setelah Pemilu. Semua frater dan bruder lebih memilih untuk beristirahat. Meskipun demikian, ada beberapa frater dan bruder yang merayakannya secara pribadi.


(Penulis: Ricky Mantero, SVD)

88 views0 comments
bottom of page