Ledalero - Pada Senin (29/01/2024), komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero merayakan Pesta St. Yoseph Freinademetz, misionaris ulung Serikat Sabda Allah/Societas Verbi Divini (SVD).
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/st-arnoldus-janssen-berpikir-global-pandai-membaca-tanda-tanda-zaman-dan-berakar-dalam-sang-sabd
Seperti biasanya, Pesta St. Yoseph Freinademetz tidak dirayakan secara meriah. Perayaan ekaristi dirayakan di unit-unit formasi. Untuk Unit Mikael, Gabriel, Fransiskus Xaverius, dan Paulus, perayaan ekaristi diadakan di Kapela Agung Ledalero. Sementara itu, Unit Vincentius a Paulo – Gere, Rafael, Arnoldus Janssen, Helena, Yoseph Freinademetz, dan Agustinus merayakan perayaan ekaristi di kapela unit masing-masing.
Perayaan ekaristi di Kapela Agung Ledalero dipimpin oleh Pater Puplius Meinrad Buru, SVD.
Dalam khotbahnya, Pater Puplius Meinrad Buru, SVD mengatakan, St. Yoseph Freinademetz merupakan keteladanan panggilan dan panutan misioner karena dia mampu meninggalkan segala-galanya untuk menjadi pewarta Sabda Allah.
Baca juga: https://www.seminariledalero.org/post/seminari-tinggi-st-paulus-ledalero-mengutus-43-orang-frater-ke-tempat-praktik-pastoral
“Bagi St. Yoseph Freinademetz, panggilan itu merupakan karunia dari Tuhan. Untuk panggilan, St. Yoseph Freinademetz rela keluar dari dirinya, passing over, dan masuk ke dalam budaya lain, yaitu budaya China. Bahkan St. Yoseph Freinademetz pernah mengatakan: Saat saya di surga pun, saya akan tetap menjadi orang China,” tutur Pater Puplius Meinrad Buru, SVD., Prefek Unit Yoseph Freinademetz Ledalero.
Menurut Dosen Teologi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero itu, seperti St. Yoseph Freinademetz, sebagai pengikut Kristus, kita harus mampu melepaskan genggaman atau keterikatan kita untuk menjadi misionaris sejati.
“Kita harus mampu melepaskan ego kita. Sebab, tugas kita sebagai misionaris atau pengikut Kristus ialah turut berpartisipasi dengan seluruh ciptaan Tuhan untuk menyembuhkan dunia yang sedang sakit atau terluka,” pungkas Pater Puplius Meinrad Buru, SVD., Direktur Pascasarjana IFTK Ledalero.
Selepas perayaan ekaristi, acara makan dan minum dieksekusi di unit masing-masing. Sebab, aktivitas perkuliahan dan aktivitas harian lainnya tetap berjalan seperti biasa.
(Penulis: Ricky Mantero, SVD)
Comments